Selasa, 12 Juni 2012

Manusia Dan Keindahan

Graffiti Seni Atau Vandalism??

Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu.Keindahan itu suatu konsep  abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika  telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan  berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluasluasnya meliputi : keindahan seni,  keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya  dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna. 

Sekali-kali kita harus lebih jeli melihat sudut-sudut kota. Coba perhatikan tembok-tembok kosong di sudut kota kita, ternyata makin hari makin banyak mural dan graffiti yang terpampang disana. Tembok-tembok yang penuh dengan karya seni tersebut seolah-olah menjadi galeri seni yang menarik untuk dilihat. Virus graffiti dan mural juga menjamur di berbagai kota misalnya Yogyakarta, Bandung, sampai Surabaya. Sedangkan untuk Semarang sendiri, perkembangannya masih sangat lambat dibanding Jogja. Sesuai dengan julukannya yaitu kota seni, Jogja menjadi kota tumbuh kembangnya graffiti dan mural di Indonesia. Ini dikarenakan PEMDA dan masyarakat disana yang responsif terhadap kegiatan tersebut.

menurut sebagian orang grafiti dan mural adalah seni yang diannggap bagus. Graffiti adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng (PILOX). Walaupun dengan skill dan peralatan yang masih sederhana, konsep tulisan dan dinding menjadi media paling aman untuk mengekspresikan pendapat secara diam-diam pada saat itu.

Istilah graffiti sendiri diambil dari bahasa latin, graphium yang artinya menulis. Awalnya istilah itu dipakai oleh para arkeolog untuk mendefinisikan tulisan-tulisan di bangunan kuno bangsa Mesir dan Romawi kuno.

graffiti saat ini cukup digemari oleh para pemuda indonesia, ada sebagian pemuda indonesia yang membuat graffiti dengan maksud mengkritik kebijakan-kebijakan yang di berlakukan indonesia. cara ini lebih didengar oleh pemerintah dibanding dengan demo-demo yang buang-buang tenaga. 

tapi bagi sebagian masyarakat pembuatan graffity hanya merusak pemandangan atau merusak kota saja. saking kesalnya mereka menyuruh petugas berwenang untuk mengambil tindakan. dan membuat para pembuat graffiti kejar mengejar dengan petugas berwenang.

sebaiknya pemerintah membuat sebuah tempat yang disana khusus untuk membuat graffiti agar para pembuat graffiti dapat menyalurkan aspirasinya. lalu juga di buat lomba-lomba graffiti. tapi yang perlu diperhatikan agar para pembuat graffiti juga bisa bekerja sama untuk menjaga kenyamanan kota.


3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Yuk ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi Desember 2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang untuk setiap kategori. link http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755

    BalasHapus