Manusia Dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian
kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa
tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua
sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain.
Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian
ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak
lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan
memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.
Sebagian orang, seringkali tidak bisa memahami arti dari sebuah
tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri
dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan
sia-sia, menghabiskan waktuya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan
menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah
berani menghadapi tantangan apapun di depannya.
Makna dari istilah tanggung jawab adalah siap menerima kewajiban
atau tugas. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk
dimengerti oleh setiap orang, Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya
sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit,
merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan
kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab,
karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima”
tanggung jawab.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi
tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani
bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain
menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang
lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan
dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Cobalah kita pahami, kalimat mulia berkaitan dengan tanggung
jawab, di bawah ini:
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya
pada hari ini”. (Abraham Lincoln)
Studi kasus; Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari
sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan
diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang
dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan
jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan
gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.
Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang
yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan
berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat
menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung
jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.
Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh
lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya,
bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi,
dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti
mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi
atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan kiamat?
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah
kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan
pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai
pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk
kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan
pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap
orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk
bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka
manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri.
Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat
dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan,
baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,
isteri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab
ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan. Contoh, jika anda sebagai seorang
ayah maka anda harus menafkahi keluarga anda memberikan kasih sayang dan
memberikan pengarahan agar menjadi keluarga yang baik.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia
lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan
demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan
perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak
dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada negara. Seperti pemimpin negara atau presiden.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas kesalahan yang
ia perbuat. Pemimpin yang baik harus menjadi contoh bagi rakyatnya, karena
setiap perbuatannya bisa jadi akan ketahuan oleh rakyatnya.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung
jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai
macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan
oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan
perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah
perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri
1. Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau
satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja
keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada
keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai
berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan sajaPengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang
dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah
orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena
panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga.Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan
oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil.
Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu
setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila
terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan
kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri
dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh
cuti.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.
Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur
keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas
kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat
dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para
tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib
berkorbanan. Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas,
karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit
dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya.
Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih
banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan,
tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
Macam-macam Pengabdian
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab, maka pengabdian dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain, :
a. Pengabdian terhadap Tuhan YME yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap
Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh
pengorbanan.Misalnya : shalat,zakat,puasa.
b. Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam
masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggng jawab
terhadap masyarakat.
c. Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang
melindunginya.
d. Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang merasa
iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
e. Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang
menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela
berkorban untuk mempertahankan hartanya.
Studi kasus; dinegeri kita ini masih banyak orang yang kurangnya
memiliki tanggung jawab sepenuhnya, seperti contohnya hamil diluar nikah,
kebanykan si prianya tidak bertanggung jawab atas perbuatannya, tanggung jawab
juga sering terjadi karena kekeliruan dan kelalaian manusia itu sendiri seperti
mencatat laporan, mencatat atau memberikan berita yang kurang jelas sehingga
sulit untuk mempertanggung jawabkannya.
Opini: Tanggung jawab merupakan suatu sifat yang pada dasarnya
dimiliki setiap orang,namun terkadang sifat tanggung jawab itu tidak dijalankan
karena dorongan suatu hal yang tidak baik,sehingga sifat yang harusnya selalu
dilakukan ini disepelekan,padahal sifat bertanggung jawab terhadap sesuatu yang
harus dipertanggung jawabkan merupakan kewajiban bagi setiap manusia dalam
menjalani hidup.seorang pemimpin merupakan salah satu sosok yang harus memiliki
sifat ini,karena jika seorang pemimpin yang mempunyai tanggung jawab akan
berpengaruh terhadap hal yang menjadi kewajibannya dan satu hal yang harus
selalu diingat,bahwa segala sesuatu itu akan dimintai pertanggung jawaban…!!!
Sumber : http://giriwidyan.wordpress.com/2011/05/20/manusia-dan-tanggung-jawab-serta-pengabdian/