Kemana burung-burung kertas??
Ulur...tariiiiik.....putusin
yang disono....kejar yang putus tuuuh!!!! Itu adalah kata-kata yang biasa
dikeluarkan kalau kita bermain layangan. tertawa, sedih, semua perasaan
tercampur aduk. Ketika berhasil memutuskan sebuah layangan rasa senang dan
bangga akan muncul dengan seketika tapi ketika layangan kita putus atau
nyangkut di tiang listrik rasa jengkel justru muncul dan mungkin akan menyesal.
Biasanya bermain layangan pada sore hari
dimana angin sedang berhembus untuk ditaklukkan. tapi di era globalisasi saat
ini sudah jarang sekali kita lihat layangan di atas langit. Permainan tradisional
seperti kelereng, enggrang juga sudah jarang kita dilihat di sekitar
masyarakat. Apa yang menjadi penyebabnya minat anak dalam bermain permainan
tradisional tersebut?
Banyak anak-anak lebih suka bermain komputer atau permainan
yang lebih modern dibanding dengan permainan tradisional. Memang game
dikomputer atau di playstation amatlah mengasyikkan sampai bisa lupa makan
bahkan bisa sampai tidak pulang kerumah jika bermain di warnet. ini amatlah
berbahaya bagi masa depan anak-anak. Anak-anak bisa jadi kecanduan bermain game
di warnet. anak-anak jadi lupa pulang ke rumah, bisa jadi bolos sekolah, bisa
juga berbohong kepada orang tua ataupun mereka menjadi lebih boros, karena uang
yang diberikan oleh orang tua mereka justru dibuat untuk bermain game di
warnet. perilaku yang seperti inilah yang harus dihentikan agar kedepannya
menjadi lebih baik.
Sebaiknya kita memberikan pengarahan kepada anak-anak untuk
tidak terlalu sering bermain game di komputer. Sebaiknya kita memberi contoh
bermain permainan tradisional seperti layangan atau kelereng. Permainan tersebut
selain olahraga juga dapat menyebarluaskan budaya kita, bisa dibilang cinta
indonesia. Permainan tersebut memang jadul
tapi yang harus dilihat adalah rasa kebersamaan dalam bermainnya, mungkin
dengan bermain permainan tersebut dapat bertemu dengan teman yang baru, tidak
seperti game di internet yang bertemu hanya sekedar bertemu.
Harapan penulis kembali membudayakan permainan-permainan
tradisional agar cucu kita bisa menikmatinya. Bisa juga dengan menggabungkan
aspek tradisional dan aspek modern pada permainan, mungkin bisa memainkan
layangan dengan menggunakan remote control mungkin. Selain itu juga diberikan
tempat yang luas untuk dapat bermain permainan tradisional, kita lihat jakarta
sudah penuh dengan tiang listrik. Sebaiknya diberikan tempat yang layak untuk
anak-anak bisa bermain dengan bebas.
0 comments:
Posting Komentar