PuisiTema : Manusia Dan Penderitaan
jemari-jemari kasta telah membelai
Antara si miskin & si kaya tampak menjulang
Yang lemah tersingkir bagai bangkai
Yang jaya makin congkak haus kemewahan
Tak ada lagi patri asih sesama
Rentenir-rentenir lenggak lenggok jalan pemangsa
Tangis bayi habis suara
Priuk nasi terganti pucuk-pucuk akasia
Sementara itu dewa-dewa rakyat berebut kursi nan empuk
Duduk manis dengan perut makin gendut
Hilang sudah janji-jnji pengisi perut
Duit simiskinpun terus diparut
Musnah asa dalam nestapa
Kardus bekas tetap seperti itu adanya
Kolong jembatan penuh sesak hingga tua
Sementara sikaya makin kaya
Inikah kewarasan dari negeri nan elok
Dihuni mucikari-mucikari rakyat yang goblok
Sungguh tak layak dengan hasil bumi yang terus diobok-obok
Dasar serakah, tikus got yang jorok
Menangis, para tetua bunda
Istana nan elok dari kardus musnah sudah
Sabarlah ini hanya awal yang tak jelas akhirnya
Kembali kemasa di atas tumpukan sampah
sumber : http://wellywall.wordpress.com/2012/04/20/puisi-penderitaan/
0 comments:
Posting Komentar